Nama :
Heni Fatmawati
Tugas Ulasan Teater “Mengancam Kenangan”
1C
Mengancam
Kenangan
“Dan mungkin yang kekal di dunia ini selain
Tuhan,hanyalah kenangan ........ “
Kenangan sesuatu
yang sulit untuk dilupakan,sesuatu yang sulit untuk kita hindari dan kita
lewati begitu saja.Kenangan itu selalu hidup,bahkan saat pelaku kenangan itu
mati.Kita percaya bahwa Tuhan itu abadi,begitu pula dengan kenangan yang abadi
entah sampai kapan nanti,hanya waktu lah yang bisa menjawab kapan kenangan itu
akan berakhir.
Kenangan seperti
bersekutu dengan pagi untuk hadir setiap hari dihidup kita.Tak pernah sekalipun
kenangan lupa untuk datang dalam hidup kita.Tapi nyatanya kenangan tidak
mengusik tidak juga berisik.Tak hanya dengan pagi,kenangan juga bersekutu
dengan debu.Debu yang akan selalu merekam kenangan.Debu yang akan mengingat
kenangan.Debu tidak akan pernah melupakan sekecil apapun kenangan.Ia selalu
ngingat kenangan,tidak hanya kenangan indah yang dia ingat tapi walaupun sedih
kenangan itu akan debu ingat dengan baik.Debu tidak pernah bohong akan
kenangan.Ia selalu jujur apa adanya.Walaupun debu sering tidak terlihat oleh
kita namun debu selalu melihat apapun yang kita lakukan untuk menjadi kenangan
dihidup kita.
Semua orang
pasti memiliki kenangan,entah itu kenangan manis atau pun pahit.Seperti halnya
tokoh Nyonya yang memiliki kenangan dihidupnya.Raut wajah Nyonya menggambarkan
segalanya.Setiap kerutan yang ada diwajah Nyonya bahkan bagai bercerita.
Bermula dari
suatu pagi yang terlihat seperti senja.Matahari yang malu-malu untuk
mengucapkan selamat pagi.Tangan setengah tua menggenggam gagang sapu bak
tentara mengangkat senjata.Sama sekali tidak terlihat gemetar untuk menyatu
kerikil-kerikil di ubin teras rumahnya.Nyonya terlalu asik untuk membersihkan
teras rumahnya.Di mana kaki-kaki kecil pernah menapak disana bersama sepasang
kaki besar yang tidak pernah absen menemani.Seperti ada sesuatu yang turut
dalam ijuk sapunya ke kanan kiri,terbuang bergabung bersama debu.Nyonya
berusaha memilah debu mana yang harus ia buang karena hasil serpihan dari
krikil,dan mana debu yang pernah menempel di telapak kaki.
Setelah selesai
dengan sapu dan debu-debu di terasnya,ia segera masuk rumah.Bukan untuk
beristirahat,tapi untuk menyampaikan ucapan selamat pagi dari Pagi pada pigura yang
berjajar diruang tamu.Setiap satu pigura memiliki satu siluet yang
berbeda.Seperti ritual,Nyonya mengusap pigura satu-persatu.Di setiap usapannya
menjamah seluruh sisi pigura.Satu-satunya yang hafal pada rutinitasnya adalah
debu-debu yang menempel disana,juga debu yang berdiam disudut ruang tamu.
Debu itu lah
yang akan selalu merekan kenangan Nyonya.Maka,untuk Nyonya,kenangan itu
merupakan tiga pigura di ruang tamunya yang selalu ia ganggu ketika pagi tiba
sampai siang terik datang.Atau mungkin dalam pigura itu sesungguhnya
kenangan.Tapi yang seisi rumah tahu,kenangan Nyonya adalah sebuah pelukan
terakhir dan telapak kaki diteras.Suara-suara berdebum yang merebut pelukannya
dan kerikil tajam yang melukai.Maka dipagi yang lain,Nyonya menemukan bayangan terhempas
di terasnya bersama daun-daun gugur.
Kenangan yang
Nyonya alami,dia ditinggal suaminya pergi dibawa serdadu-serdadu bertopi
besi.Entah dimana suami Nyonya pergi dibawa serdadu-serdadu itu.Tak ada satu
pun yang tau kemana dia dibawa pergi bahkan Nyonya sendiri pun tak tau.Dan
kepergian suami dari Nyonya hanya akan menjadi kenangan yang pahit didalan
hidup Nyonya.Anak dari si Nyonya yang selalu ingin diceritakan sebuah
dongeng,tapi si Nyonya enggan menceritakan dongeng tersebut.Saat si anak ingin
diceritakan kronologis perginya sang ayah,si Nyonya juga enggan meceritakan
lagi kisah itu.Sampai akhirnya si anak lelah meminta diceritakan sebuah dongeng
oleh si Nyonya.
Begitulah kisah
kenangan di hidup Nyonya.Berawal dipagi hari dan berakhir entah sampai kapan
nanti.Kenangan yang tak akan pernah bisa ia lupakan dan kenangan yang tak akan
pernah bisa ia hapus didalam memorinya.Kenangan yang mengisahkan tentang pahit
manis hidupnya.Kenangan tentang bagaimana perjuangannya dalam melalui hidup ini
saat ditinggal oleh suami.
Seperti itulah
sebuah kenangan.Sederhana jika ingin kembali pada kenangan.Tidak perlu Ia cari
‘kemana’ atau ‘dimana’.Kenangan dihidup kita tidak harus dilupakan dan tidak
harus dibuang.Walau sepahit dan sesakit apapun kenangan itu kita tidak boleh
melupakan atau membuangnya dari hidup kita,karena kenangan akan membuat kita
lebih bisa maju dalam hidup dan lebih bisa menghargai apa arti hidup yang telah
diberikan tuhan kepada kita.Hargailah kenangan apa pun bentuk kenangan itu dan
jadikan kenangan sebagai bagian hidup kita yang akan kekal walau kita sudah
tiada nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar